Friday, February 11, 2011

Bambang "Benx" Setiawan




Life for Adventure................

That's the way i live. Other said "an honor to die on the field rather than die in bed". Begitulah aku. Berjalan dari satu tempat ke tempat lain mencari sesuatu yang mungkin bernilai di mata dunia dan bisa miningkatkan taraf hidup daerah tertinggal.
Aku adalah seorang geologist indonesia. lulusan tahun 2004, angkatan 98 di Universitas Padjadjaran, jatinangor, Bandung. Sebenarnya aku samasekali tidaktahu apa itu jurusan geologi, apalagi ada hubungannya dengan dunia pertambangan. Aku hanya tahu Seorang bapak dari sahabatku bekerja di salahsatu Direktorat Geologi di Bandung (SDM). Suatu saat waktu aku kelas 2 SMU, pihak sekolah mengadakan psikotes untuk persiapan pemilihan jurusan. dari tabel psikotest ku aku cenderung ke IPA. Abstraksi dan dimensional ku bagus juga. Saat ditanya aku cenderung suka pelajaran apa?, aku jawab "Matematika bu", karena memang dari SD sampai SMU cuman pelajaran Matematikaku yang menonjol. Lalu Ibu BP sekolah bertanya kembali, "kalo menjadi seorang peneliti apa yang kamu suka teliti ?", saat itu aku menjawab "Astronomi bu, ilmu perbintangan. Aku suka melihat gemerlapnya bintang di tengah malam yang gelap gulita". lalu ibu itu menyarankanku untuk masuk T. Geologi saja. "Geologi itu ilmu bumi, sepertinya kamu suka dengan hal-hal tentang geografi". lalu aku jawab "Ya bu." sembari gak mengerti dengan apa yang beliau katakan.
Untuk mempersiapkan UMPTN, akupun ikut les bimbingan belajar di salahsatu education company yang bernama "Ganesha Favorite". dulu lokasinya di Dipatiukur, dekat dengan kampus UNPAD. tapi sekarang mungkin sudah pindah. Tenpat itu sekarang menjadi outlet-outlet mini yang menjajakan barang dan makanan kecil.
Akupun bertanya kepada pembimbing les di bimbingan belajarku tentang jurusan Astronomi. "Jurusan Astronomi yang ada disini di ITB, mahasiswanya sangat sedikit sekali. Mungkin satu angkatan tidak sampai 10 orang" jelas beliau. Akupun jadi berfikir, sepertinya walaupun sudah kupersiapkan dari jauh hari ujian ini (UMPTN - Ujian masuk Perguruan Tinggi Negri) tapi tetap saja untuk kelas ITB sepertinya aku tidak yakin. Bapak pembimbingku di lain kesempatan berbicara denganku dan menanyakan pilihanku. Akupun menjawab pilihan pertamaku T. Mesin ITB dan pilihan keduaku T. geologi UNPAD. Bapak itupun tersenyum, "Kok ga ada hubungannya antara pilihan pertama dan kedua. "Sebenarnya kamu suka ilmu apa?", tanya beliau. Aku jawab, "saya suka kedua-duanya pak. walaupun saya ga punya basic di mesin tetapi saya sering melihat design pesawat yang sering bapakku bawa ke rumah. kadang design interior, kadang hydroulicnya dan terkadang design part mesin jet yang ada di sayap kanan kiri. Jadi kupikir tidakada kata terlambat walaupun aku tidak bisa apa-apa aku bisa belajar dari awal tentang mesin". Ya, Bapakku memang seorang teknisi Mesin pesawat. Beliau termasuk team yang ditunjuk Bpk. Prof. DR. B.J. Habibie untuk merangkai prototype N250 (gatotkaca dan parikesit). Sedangkan Teknik Geologi seperti yang telah dijelaskan, karena aku memang suka dengan hal-hal yang besar seperti antariksa, bumi, benda langit dll. Pembimbingku cuman senyum kecil sambil mendehem mendengar penjelasanku. Kuawali perjalananku di tahun 2003, aku mengerjakan skripsiku tentang Alterasi dan Mineralisasi di eksplorasi Emas dengan PT. ANEKA TAMBANG Tbk. Daerah Subang, Bukanagara, Cibitung. lalu akhir tahun 2004 setelah aku lulus aku ikut general mapping di malang selatan untuk check formasi Mandalika bersama Pak Hidayat sebagai ketua timnya. Semi detail di daerah Trenggalek bersama dengan pak joni, pak jono, pak arfandi dan mas ludwin. Lalu setelah lebaran akhir 2004 aku ditawari teman angkatanku untuk pergi eksplorasi Batubara di Muarateweh, Kab. Barito utara, prov. Kalimantan Tengah. Saat itu aku sangat antusias karena belum pernah eksplorasi di Batubara dan belum pernah pergi ke Kalimantan. jadi kuterima tawaran itu bersama-sama dengan temanku Oktory Prambada yang telah sama-sama di PT. ANTAM Tbk. Seiring berjalannya waktu 2.5 thn aku di muarateweh, saatnya mencari prospek di lain tempat. Maka akupun resign dan menerima tawaran dari perusahaan batubara di Tamianglayang, Kab. Barito Timur, Prov. Kalimantan Tengah. Di tahun itu juga Eksplorasi Nikel Laterit di bagian timur Indonesia lagi ramai. Banyak perusahaan cina masuk ke indonesia untuk Nikel. Karena saat itu Cina sedang membutuhkan Nikel banyak sekali. Akupun tertarik dan masuk ke perusahaan Nikel di Seram Barat, Maluku. Dari seram barat ke Yenbekaki, P. Waegeo di Sorong, Papua (5 bln) lalu sekarang aku di Jikodolong, P. Obi, Halmahera Selatan (Ibukotanya bacan).